Selasa, 26 April 2011

Makna Huruf ق pada logo `Nurul Musthofa`

السلام عليكم
بسم الله الرحمان الرحيم
الحمد لله ربّ العالمين, و به نستعين على امور الدّنيا والدّين, والصّلاة والسّلام على أشرف الأنبياء والمرسلين, سيّدنا و حبيبنا و شفيعنا محمّد صلّى الله عليه و سلّم  .  امّا بعد

Teman-teman Nurul Musthofa yg di cintai Rosululloh saw,,,,
kadang kita pernah bertanya-tanya dalam diri kita sendiri atau kita sendiri pernah di tanya oleh orang lain tentang maksud arti dari huruf ق (qaf) yang kita sandang di dada,kita kibarkan di bendera, kita beli PIN yg berlambangkan ق , beli stiker bertuliskan ق , beli bross berlogo ق . Banyak dari temen-temen justru bertanya-tanya pula? apa itu maksud arti dari huruf ق ?

huruf   ق   (Qaf)  memiliki lima makna. Ia berasal dari kata Qurbah yang bermakna kedekatan, Qawlyang bermakna ucapan, Qur’an yang bermakna Al Qur’an, Qawaam yang bermakna lurus, danQudrah yang bermakna kekuasaan.

Huruf ق (Qaf) juga bermakna Surat ق dilam Alqur'an surah yang ke 50, Dmn dalam surah Qaf terkandung beberapa unsur teologis (pokok-pokok keyakinan umat Islam) yang mencakup keesaan (monoteisme), risalah (sejarah kerasulan Muhammad saw) hari kebangkitan.  Akan tetapi surah ini menitikberatkan pada masalah hari kebangkitan (ba'ts) dan hari dikumpulkannya seluruh manusia dipadang Mahsyar (nusyur).

Sementara angka 135, adalah ayat-ayat dalam Al-qur'an yang berjumlah 8 ayat yaitu:

1.      [ 2.  Al-Baqoroh 135 ]:  Dan mereka berkata, "Hendaklah kamu menjadi penganut agama Yahudi atau Nasrani, niscaya kamu mendapat petunjuk." Katakanlah, "Tidak, bahkan (kami mengikuti) agama Ibrahim yang lurus. Dan bukanlah dia (Ibrahim) dari golongan orang musyrik." 
2.       [3.  Al-Imron 135]: Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. 
3.       [4.  An-Nissa 135] : Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biar pun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya atau pun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjaan.
4.       [6.  Al-An’am 135] : Sesungguhnya apa yang dijanjikan kepadamu pasti datang, dan kamu sekali-kali tidak sanggup menolaknya.
5.       [7Al-A’raf 135] : Maka setelah kami hilangkan azab itu dari mereka hingga batas waktu yang mereka sampai kepadanya, tiba-tiba mereka mengingkarinya.
6.       [20. Ta ha 135] : Katakanlah, "Masing-masing (kita) menanti, maka nantikanlah oleh kamu sekalian! Maka kamu kelak akan mengetahui, siapa yang menempuh jalan yang lurus dan siapa yang telah mendapat petunjuk."
7.       [26. Asy-Syura’ 135] : sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar."
8.       [37. As-saffat 135] : kecuali seorang perempuan tua (istrinya yang berada) bersama-sama orang yang tinggal.

 Mohon maaf jika kurang berkenan . syukron .

اللهمّ انّي أعوذبك من العجب والرّياء والسّمعة
امين يا ربّالعالمين

Rabu, 20 April 2011

Hukum membaca Al-Quran Bagi Wanita Hed atau Nipas

Pada dasarnya seorang muslim/muslimah dianjurkan untuk membaca al-Quran, karena membaca al-Quran merupakan bagian dari ibadah (al-muta’abbad bi tilawatihi). Namun untuk membaca al-Quran disyaratkan untuk bersuci terlebih dahulu dari hadats, baik hadats kecil maupun hadats besar. 

Nah, orang yang sedang haidh atau nifas adalah termasuk orang yang sedang menanggung hadats, oleh karenanya tidak boleh membaca al-Quran, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
Orang yang sedang haidh atau junub tidak boleh membaca sesuatu dari al-Quran” HR. at-Tirmidzi dan al-Baihaqi.

Yang perlu diperhatikan bahwa pengertian “membaca” di sini adalah mengucapkan ayat-ayat al-Quran melalui mulut, baik dengan melihat mushhaf ataupun dengan mengucapkan ayat-ayat yang sudah dihafalnya. Sedangkan apabila orang yang sedang haidh/nifas tersebut hafal ayat-ayat al-Quran kemudian membacanya dalam hati, maka yang demikian itu dibolehkan.

Memang, ada pendapat dalam mazhab Malikiyah yang membolehkan bagi orang haidh untuk membaca al-Quran, dengan alasan bahwa Sayyidatina Aisyah R.A. pernah membaca al-Quran dalam keadaan sedang haidh. Namun pendapat tersebut ditentang oleh sebagian besar (jumhur) ulama, dengan alasan bahwa apa yang dilakukan oleh sayyidatina Aisyah RA tersebut (jika riwayatnya dianggap shahih) bukan otomatis menunjukkan bolehnya membaca al-Quran bagi orang yang sedang haidh, karena bertentangan dengan sabda Nabi di atas dan bertentangan dengan pendapat para sahabat lainnya.

Selain itu, orang yang sedang haidh/nifas juga dilarang untuk berdiam diri atau beraktivitas di masjid, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
Aku tidak menghalalkan masjid bagi orang yang sedang haidh ataupun yang junub” HR. al-Bahaqi.
Namun apabila aktivitas yang dilakukan hanya sebentar (misalnya berjalan sepintas-lalu) dan yakin tidak akan mengotori masjid maka yang demikian itu dibolehkan (lihat: al-Majmu’ Syarh al-Muhazzab). Dengan demikian menjadi jelas bahwa orang yang haidh/nifas tidak boleh beraktivitas terlalu lama di masjid, termasuk mengikuti pengajian apalagi belajar membaca al-Quran.

Wallahu a'lam bishshawab. 
(Drs. H. Sholahudin Al-aiyub, M.Sc)
     KUTIPAN CERAMAH ALHABIB HASAN BIN JA'FAR ASSEGAF

Orang-orang yang bertaqwa akan diberikan bermacam-macam kemulian didunia dan diakhirat berupa kebaikan-kebaikan dan keuntungan yang banyak dan derajat-derajat yang tinggi dan lain sebagainya yang mana semua itu akan didapatkan dengan bertaqwa kepada Allah SWT bukan sebab harta,nasab atau hal yang lainnya.
 
     Dengan bertaqwa maka kita akan mendapatkan derajat ihsan yaitu kita beribadah kepada Allah SWT seakan-akan kita melihat kepada Allah SWT dan kalau kita tidak mampu melihat kepadaNya maka kita merasa sesungguhnya Allah SWT itu selalu melihat kepada kita. Taqwa juga merupakan sebaik-baiknya bekal kita untuk mengarungi kehidupan ini terutama disaat berbagai musibah yang menimpa bangsa indonesia ini.
 
     Majlis yang disebutkan didalamnya nama Nabi Muhammad SAW maka asror dari majlis tersebut akan naik menembus langit pertama sampai ketujuh dengan mengeluarkan wangi-wangian yang sangat luar biasa, ini disebabkan kemuliaan dari pada nama tersebut, bahkan Nabi Adam AS diberikan ilham oleh Allah SWT ketika melihat nama tersebut berdampingan dengan nama Allah SWT bahwa tidaklah Allah SWT menggandengkan namaNya dengan suatu nama kecuali nama tersebut adalah nama yang paling dicintai oleh Allah SWT, bahkan banjir terbesar sepanjang masa yang menimpa umat Nabi Nuh AS tidak ada yang selamat kecuali orang-orang yang ikut serta dengan Nabi Nuh AS ini tidak lain disebabkan adanya cahaya Nabi Muhammad SAW yang Allah SWT letakan didahi Nabi Nuh AS, begitu juga api tidak mampu membakar tubuh Nabi ibrahim AS dikarenakan adanya cahaya tersebut yang berada pada diri Nabi Ibrahim AS, begitu pula setiap musibah atau petaka apapun bila disebutkan nama tersebut maka akan hilang segala macam kesusahan dan kesulitan tersebut, apalagi umatnya Nabi Muhammad SAW mempunyai keistimewaan yang tidak diberikan kepada umat Nabi-nabi terdahulu yaitu bisa bermimpi melihat Nabi Muhammad SAW didalam mimpi karena barangsiapa yang berhasil melihat Nabi Muhammad SAW didalam mimpinya maka dia akan dapat bertemu dengan Nabi Muhanmmad SAW dalam keadaan sadar terjaga yang ditafsirkan oleh para ulama dalam keadaan ketika sedang sakaratulmaut yang mana diwaktu itu telah hadir sebanyak 70000 syetan yang menggoda agar dia mati dalam keadaan tidak membawa iman kepada Allah SWT maka apabila Nabi Muhammad SAW telah hadir dihadapannya niscaya dia akan wafat dalam keadaan husnulkhotimah, dan syarat-syarat agar bisa bertemu dengan Nabi Muhammad SAW adalah:
1) Tidak melakukan dosa besar.
2) Tidak terus-terusan melakukan dosa-dosa kecil.
3) Selalu memperbanyak membaca sholawat apa saja atas Nabi Muhammad SAW .
 
     Keutamaan orang yang menuntut ilmu itu bisa didapatkan oleh orang tuanya seperti kejadian yang ada pada zaman Nabi Isa AS sewaktu itu Beliau sedang melewati suatu kuburan dan mendengar bahwa mayit yang dikubur didalamnya itu sedang disiksa oleh Allah SWT akhirnya setelah beberapa waktu Nabi Isa AS melewati kembali kuburan tersebut dan ternyata mayit yang dulu disiksa telah Allah SWT merubah kuburannya menjadi kebun syurga yang mana penghuninya sedang mendapatkan nikmat didalamnya akhirnya Allah SWT memberi kabar kepada Nabi Isa AS bahwa penghuni kuburan ini dulunya adalah orang yang bermaksiat ketika mati dia mendapatkan siksa didalam kubur akan tetapi dia telah meninggalkan seorang anak yang kemudian diserahkan kepada seorang guru ngaji ketika anaknya diajarkan membaca basmalah maka Allah SWT mengangkat siksa dikarenakan malu untuk mengazab seseorang yang mana anaknya sedang mengucapkan namaNya dan memujiNya dengan bacaan Arrohman dan Arrohim.
Kemuliaan Membaca Al Qur'an
Senin, 28 Maret 2011



قَرَأَ رَجُلٌ، الْكَهْفَ، وَفِي الدَّارِ الدَّابَّةُ، فَجَعَلَتْ تَنْفِرُ، فَسَلَّمَ، فَإِذَا ضَبَابَةٌ، أَوْ سَحَابَةٌ، غَشِيَتْهُ، فَذَكَرَهُ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ رسول الله صلى الله عليه وسلم: اقْرَأْ فُلَانُ، فَإِنَّهَا السَّكِينَةُ، نَزَلَتْ لِلْقُرْآنِ، أَوْ تَنَزَّلَتْ لِلْقُرْآنِ (صحيح البخاري)
“seseorang membaca surat Al Kahfi diwaktu malam dikediamannya, dan dikediamannya terdapat pula seekor keledai dikandangnya, maka keledai itu mengamuk beringas dan melarikan diri, maka ia menghentikannya dan mempercepat shalatnya, lalu ia melihat seperti awan atau kabut putih tebal melingkupinya, maka ia mengadu pd Rasulullah saw, dan bersabda Rasulullah saw : “Bacalah wahai engkau, sungguh itu adalah sakinah/ketenangan (para malaikat yg membawakannya), turun sebab kemuliaan bacaan Alqur’an” (Shahih Bukhari)
Berdusta Atas Nama Rasul SAW
Senin, 11 April 2011



قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : سَمُّوْا بِإِسْمِيِ، وَلَا تَكْنُوْا بِكُنْيَتِيْ، وَمَنْ رَأَنِي فِي الْمَنَامِ، فَقَدْ رَآنِي، فَإِنَّ الشَّيْطَان لَا يَتَمَثَّلُ صُوْرَتِي، وَمَنْ كَذِبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأُ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ (صحيح البخاري)
Sabda Rasulullah saw :
“Berilah nama dengan namaku, dan janganlah beri gelar dengan gelarku, barangsiapa yang melihatku dalam mimpi maka sungguh ia telah melihatku, dan sungguh syaitan tak mampu menyerupaiku, barangsiapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja, maka hendaknya ia mengambil (bersiap) tempatnya di neraka” (Shahih Bukhari)



" Guru Belahan Jiwa Kekasih Yang Sempurna Akhlak mu mempesona Wahai bulan purnama "

Nurul Musthofa - Waqtusyahar versi indo.mp3 - 4shared.com - penyimpanan dan berbagi-pakai file online - unduh - Nurul Musthofa - Waqtusyahar versi indo.mp3

Nurul Musthofa - Waqtusyahar versi indo.mp3 - 4shared.com - penyimpanan dan berbagi-pakai file online - unduh - <a href="http://www.4shared.com/audio/GvYHq7DT/Nurul_Musthofa_-_Waqtusyahar_v.html" target="_blank">Nurul Musthofa - Waqtusyahar versi indo.mp3</a>
" Barang siapa mencintai saudaranya hendaklah ia membiratahu bahwa ia mencintainya "
(HR. Abu Daud)

Majelis RasuluLlah SAW - Qasidah Shalatullahi dzil Karomi.mp3 - 4shared.com - penyimpanan dan berbagi-pakai file online - unduh - Majelis RasuluLlah SAW - Qasidah Shalatullahi dzil Karomi.mp3

Majelis RasuluLlah SAW - Qasidah Shalatullahi dzil Karomi.mp3 - 4shared.com - penyimpanan dan berbagi-pakai file online - unduh - <a href="http://www.4shared.com/audio/k_uZEHVv/Majelis_RasuluLlah_SAW_-_Qasid.html" target="_blank">Majelis RasuluLlah SAW - Qasidah Shalatullahi dzil Karomi.mp3</a>

Sabtu, 16 April 2011